TUGAS 5
NERACA
PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Neraca
pembayaran internasional adalah catatan dari semua transaksi ekonomi
internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk
dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu,
biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan
masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem
akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan
dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap
transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.
TUJUAN
DAN FUNGSI NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
I. Tujuan
neraca pembayaran internasional
Penyusunan
neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah
untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini
termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal,
dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.
2. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah
untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiscal.
3. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh
hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah
untuk mengambil kebijakn di bidang politik perdagangan Internasional.
5. Untuk memberitahukan kepada pemerintah dan
siapa saja yang membutuhkan atau berkepentingan mengenai posisi internasional
dari negara yang bersangkutan secara keseluruhan.
II. Fungsi
Neraca Pembayaran
Neraca
pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca
pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah
dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang
sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk
mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar
negerinya.
2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi
yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat
untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan
nasional negara yang bersangkutan.
3. Sebagai alat untuk memperoleh informasi
rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos
dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan
dilaksanakan oleh suatu negara.
JIKA
TERJADI HUBUNGAN ANTAR DUA NEGARA YANG TIDAK SEIMBANG
a) Neraca pembayaran surplus, adalah apabila
jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pembayaran/ utang (transaksi
kredit> transaksi debet). Jika BOP surplus, bank sentral dapat membayar
utang luar negerinya atau memperoleh aset cadangan tambahan dari luar negeri. Terjadinya
surplus ini mengakibatkan dampak dimana Secara ekonomi neraca pembayaran yang
surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai
pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus ke arah kenaikan harga (inflasi). Hal
ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif.
b) Neraca Pembayaran defisit, terjadi apabila
jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah penerimaan (transaksi kredit <
transaksi debet). Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor dan kelebihan
tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi cadangan
(stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit total. Pembayaran
defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral luar negeri. Apabila
neraca pembayaran suatu Negara mengalami deficit, maka dampak yang akan terjadi,
yaitu Produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang impor, Pendapatan
Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar, Perusahaan banyak yang
gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil
daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor
posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Surplus menggambarkan berbagai
jumlah dimana produsen berkeinginan untuk menjual pada harga yang berbeda-beda,
sedangkan Defisit artinya ketidakseimbangan yang diakibatkan kekurangan atau
status yang negative, defisit dalam produksi beras artinya produksi beras
terlalu kecil dibandingkan dengan konsumsinya. Jadi menurut saya apabila suatu Negara
mengalami hubungan perdagangan yang tidak seimbang akan mengakibatkan
dampak-dampak yang sangat berpengaruh, sehingga mungin akan sulit untuk
dijalani
Sumber:
Komentar
Posting Komentar